Ah, betapa
damai rasanya ketika shubuh kau sudah selesai mandi. Sisa paginya sebelum berangkat
kuliah, kau bisa menikmatinya dengan damai, duduk di kursi, menyeduh kopi,
dengerin musik yang mengalun dengan tenang dari laptop, juga sesekali melirik pada
koleksi photo-photoku yang keren tapi membuat sedikit resah, dan satu lagi-oh,
jangan ingatkan aku pada hal yang satu ini, ini ahir bulan sehingga aku tidak
bisa ‘mengasapi’ kamarku di pagi-pagi belakangan ini, betapa dilema yang tertahan
pada keronkongan dan mulut yang sedikit aga’ monyong ketika menghembuskannya. Mmh,
sugguh nikmat-.
Terlelapas dari
itu. Keadaan pagi yang sungguh diberkahi. Otak jadi tenang dan jernih. Keadaan
batinpun beresonansi dengan indah. Berujung pada-aku sedikit malu mengatakannya-
aku buka file mata kuliahku-yang jika itu sebuah buku, pasti sudah banyak debu di
atasnya, pinggir-pinggir sampulnya sudah mengelupas akibat korosif karena
dibiarkan tanpa perawatan selama bertahun-tahun, dan juga bisa dipastiakan
bahwa lembaran-lembarannya pun sudah banyak yang lepas-. Dengan tenang, tanpa
mengurangi khidmat di pagi itu, aku bisa belajar seperti-pinjam istilahnya
9gag.com- ‘like a sir’.
Ya, di pagi
ini, keadaannya begitu nyaman. beberapa menit telah berlalu setelah
ku aduk-aduk file mata kuliahku. Ya, beberapa puluh menit telah berlalu, tapi roda
itu memang selalu berputar kawan! Setelah tenang, kemudian dengan sangat
tiba-tiba tanpa pemberitauan sebelumnya(dalam masalah ini; pemberitauanny adalah
bunyi yang disertai bau yang sedikit tak sedap itu).
Oh men, SHIT!, kenapa di waktu seperti ini. Sistem b*de*ah. Kenapa ga’ tadi saja ketika pergi mandi. Kenapa harus setelahnya. Sekarang aku sudah bersih dan harum-hm, hm, hm-. Sungguh ini keadaan mendesak yang tidak terhormat. Meninggalkan tempat nyaman ini demi tempat-yang kurang sopan jika dikatakan di depan umum-. Sialan, terlebih aku harus terbirit-birit setelahnya. Aku dihianati oleh sistem pencernaanku sendiri. Penghianat. Tak bisa lihat orang nyaman sedikit saja.
Ok. Fine. Sudah selesai. Ku lihat jam di hpku. Waktu masih menunjukkan 06.11. ya, masih ada banyak waktu untuk menikmatinya sampai jam 07.00. Mentari sudah terbit dan ku biarkan cahanya yang merah ke kuning-kuningan menerobos masuk lewat pintu kamarku-sekedar pemberitahuan, pintu kamarku menghadap timur-. karena kamarku lumayan berdebu, Cahanya semakin indah karena adanya efek tyndall. Ironi yang menyenangkan pada kamar yang tidak bersih.
Sesi ke-dua-pun
di mulai. Meskipun moodnya sudah sedikit berkurang. Kulanjutkan kegiatan yang
sempat tertunda tadi. Kopi-pun tlah habis sesaat sebelum pup tadi. karena ini
adalah masa penghematan, aku tak membuatnya lagi. ya, satu gelas di pagi hari
yang tenang sudah pantas. beberapa menitpun telah berlalu dengan tenang.
Oh men, SHIT! Kumohon, jangan
lagi kawan. Ini sungguh lelucon yang tidak bagus, kejam dan kurang tolerans karena menyita waktu tenang
seseorang. AKU HARUS DUA KALI BOLAK-BALIK WC, TOILET, JAMBAN-atau istilah lain yang
bisa lebih tidak sopan dari istilah-istilah tersebut; untuk tempat orang
jongkok yang sesekali menghembuskan nafasnya dengan berat-. Sesudah mandi pula.
Oh boy, ini sungguh tidak lucu. Pagi-ku yang tenang, bersih dan necis berahir
tragis. Dan semakin menjengkelkan ketika
aku harus naik-turun tangga karena WCnya sudah pada diboking-. Ya, pagi tenangku
berahir di tempat orang sering melamun. Lelucon yang kejam dan menyedihkan. Sistem
penghianat.
Ok. Pup tahap
ke-dua telah selesai. Kini saatnya aku berangkat kuliah. Dengan sedikit harap
bahwa takdir akan berujung manis ketika ku ambil motorku. Tapi sampai ku injak
gigi pertama dan kulajukan motor dengan pelan. Aku hanya bisa tersenyum pasrah
dan getir.
ahirulkalam ; Selamat pagi kawan! bukankah pagi ini begitu indah...
No comments:
Post a Comment