Thursday, July 26, 2012

Pantai Balekambang

Thursday, July 26, 2012

Ini sebenarnya kejadian yang sudah berbulan lalu, tapi sepertinya aku perlu menuliskannya. tentu saja sebagai dokumentasi-mungkin nanti aku ingin mengenangnya lagi- dan juga untuk ngebeki blog-ku.

Waktu  itu malam senin. Tepatnya tanggal 10 juni 2012, jam 23.--. Aku sudah siap dengan ransel di punggung yang berisi semua kebutuhanku. Jarkomnya : ngumpul di depan sakinah-toserba- jam 23.00. sebagai PJ jalan-jalan yang ‘bertanggung jawab’, aku berusaha tiba di sana tepat waktu. Tapi ternyata masih meleset beberapa menit. Ok. Tak ada yang protes, karena aku yang pertama kali sampai disana. Beberapa menit pun telah lewat, kemudian berpuluh menit, dan memang sudah perkiraan, yang membuatku menyalakan rokok terus-terusan-sampai aku ‘kehilangan kendali’ saat menelpon sang Hoax yang datangnya paling belakangan-, kami baru berangkat lebih dari 2 jam dari persetujuan ngumpul.

Setelah semuanya lengkap, dengan do’a khusuk seadanya dan kami semua menyamankan diri di tempat duduk masing-masing. Kami pun mulai mengikuti rute ke pantai Bale kambang. Inilah jalan-jalan bersama yang ke-3 D’09(sebutan untuk PBSB ITS ‘09), dengan jumlah orang yang ikut cuman 24 orang-hampir 1/3 dari jumlah sebenarnya, 70 orang-. But, it’s ok. Yang penting berjalan lancar dan tidak begitu memberatkan finansialku. Tapi kalau boleh jujur, tentu saja aku ingin yang lain juga ikut, bukan karena aku sangat senang jika semuanya ngumpul, tapi yang ku pikirkan hanya pada letak tanggung jawabku sebagai PJ-assek- dan itu akan membuktikan pesonaku, jika semuanya ikut berarti aku sangat berhasil dalam ‘menghasut’ teman-teman yang lain dan juga menyangkut perencanaan anggaranya. jika semuanya ikut, maka untuk iurannya akan jauh lebih murah. Yah, ahirnya di dalam bus aku hanya bisa menenangkan diri-pembenaran diri yang halus- dengan memahami bahwa teman-teman yang tak bisa ikut sudah punya agenda yang lebih penting dan memang sepert itulah kondisi sosial pada umumnya.

Perjalanan dari surabaya-balekambangnya lancar, bisa dibilang begitu. Sebenarnya di awal-awal sempat kawatir karena memperkirakan sampai di pantainya sudah agak siang, tapi karena bapak supir dengan sangat ‘mampu’ mengemudikan Busnya, kekawatiranku banting setir pada keselamatan terhadap hidupku. Kekawatiran ini datang tiba-tiba setelah bangun tidur, tepatnya ketika sudah mendekati Pantai. Rutenya, tepat sebelum sampai di Bale Kambang memang menyenangkan, berkelak-kelok, tanpa penerangan di sepanjang pinggir jalan, aspalnya sudah aus disana-sini dan bersebelahan langsung dengan jurang. Aku hanya bisa melihat kedepan dengan tatapan kosong. ah, yang ku kawatirkan sebenarnya cuman pada kekerenanku. Aku masih belum menggunakannya dengan maksimal.

Temen-temen cow’ yang lain masih tidur, yang cew’ aku kurang tau karena berada di deretan kursi depan. leherku sudah lumayan sakit jika dilanjutkan untuk tidur lagi. Jadi Ku putar mp3 sambil tetap mengamati ke depan. Bus melaju lumayan kencang pada jalan lurus. Kondisi masih aman, tapi tiba-tiba Bus terbang, melayang di udara, kemudian setelah beberapa detik membentur aspal lagi dengan keras-jalannya turun satu tingkat-. Posisi Bus agak oleng ke kanan-aku hanya bisa duduk terpaku di kursi, dengan adrenalin yang terpacu lepas-, bus masih belum stabil dan sudah melewati batas aspal. tiba-tiba... semuanya aman terkendali, bapak supir mampu mengendalikan Bus di saat-saat terahir. Tak ada kerusakan parah, kecuali kejadian itu membuat teman-teman bangun semua. Dengan beberapa ada yang sakit perut, bangun tidur dengan jatuh dari tempat duduknya, salah seorang temanku-maha guru- sampai terbang ke depan karena duduk di deretan kursi paling belakang, dengan sedikit pucat-untung saja rambutnya sudah dipotong, aku tak ingin perjalanan yang ’agak’ tenang ini berubah jadi laga-indosiar karena amarah jurus baling-baling rambutnya-. ada juga yang cerita kemudian, dikira Busnya sudah mengalami kecelakan, soalnya dia melihat seberkas cahaya ketika baru bangun-itu karena efek dari benturan, menurutku-. banyak untungnya juga tidak tidur.

Kira-kira jam 05.00, kami sampai di pantai, jadi cuman 4 jam dari surabaya. Keuntungan berangkat malam, tanpa harus terjebak macet, kami mampu meminimalisir jam tempuh. Sebagian dari kami langsung turun dan menuju pantai. Keadaan masih gelap, tapi laut sudah terlihat lumayan jelas, dengan deburan ombaknya di kejahuan dan hembusan angin laut yang membawa aroma asin. ber wudhu’ menggunakan air laut, kami sholat di atas pasir-menggunakan alas-, sebagian ada yang mencari tempat lain.

/* Pantai Bale Kambang merupakan salah satu jejeran pantai selatan dan masih termasuk pada teritori kabupaten malang, kira-kira 65 Km ke selatan dari kota malang.  Kendaraan paling besar-menurutku- yang bisa digunakan adalah Bus mini, ini dikarenakan jalan setelah melewati ... jalan ‘pas’nya hanya segitu-akan berbahaya jika ada 2 kendaran besar berpapasan-, selain memang melalui perbukitan yang berkelak-kelok, sering bertepian dengan jurang dan kondisi aspal di beberapa tempat sudah rusak parah. Kondisi yang sangat perlu perhatian seerti di pantainya juga  Tapi terlepas dari itu, pantai bale kambang adalah salah satu pantai yang harus dikunjungi. Masih sangat alami, pantainya memanjang kira-kira 2 km dengan lebar 200 m. pasirnya putih dan bersih. Air lautnya juga bersih dan jernih, dengan sesekali ombak bergulung tinggi di kejahuan. Ada tiga pulau terpisah dari pantai yang terhubung oleh jembatan, tapi jembatan yang masih bisa dilalui hanya satu, yaitu yang menghubungkan ke pulau Iswono yang terdapat candi dengan ukiran digapuranya  merupakan patung yang ...-ok, saya tidak mau banyak berkomentar tentang masalah ini- dan candi itu masih digunakan-maaf, tidak punya perbendaharaan kata yang lebih sopan- untuk menaruh sesajin atau untuk acara kerohanian. Menurut orang-orang, pulau itu seperti replika tanah lot-nya Bali. Ntahlah, saya tidak tau tanah lot-nya Bali seperti apa. Untuk pulau lainnya berupa pulau biasa dan jembatan yang menghubungkannya sudah rusak-ini untuk pulau yang ke-2, pulau yang ke-3 saya tidak melihatnya- dan disitu jugalah letak pesonananya, ada banyak juga burung camar yang hinggap di atas jembatan. Menurut temen-temenku, mirip burung ... yang biasa dilihat di acara discovery channel. */

 Setelah lumayan terang. Kami jalan-jalan menyusuri pantai, berenang di laut, ada juga 2 orang yang sok iye lari-lari di pantai seperti adegan di film, menggoyang-goyangkan pinggul dengan sesekali mengibaskan rambutnya . Tentu saja, siapa lagi kalau bukan si obsesi artis dan teman ‘seksi’nya, kribo-obsesianak ayam, bisa dilihat dari perut seksinya-. anak suku tidak berpartisipasi kali ini-mungkin sedang memperbaiki senjata ‘tolop’-nya-, tapi ada juga yang masih tidur, menurut ummatnya yang paling setia, si semok-pria ‘seksi’ peminat politik yang lari-lari kecil saja sudah membuatnya galau-, sang nabi kelelahan karena baru turun mendapatlkan wahyu. kami disana kira-kira sampai jam 11.00. ada banyak agenda yang kami lakukan.

        baik itu yang tidak direncanakan ; main gubrak selodor,  teman-teman sepertinya mengalami sindrome kehilangan ingatan sementara, dengan lepas mereka berteriak, lompat-lompat, berlari kesurupan sambil berkelit agar tidak kena tangkap. Jika ada pialanya, kupikir si imut yang pantas mengangkat trophynya. Ada juga teman-teman yang minta dikuburkan di dalam pasir hanya untuk dianiyaya, malah si emosional sampai dijadikan sesajin dan korban rajam. Aku tentu saja tak ikutan, aku pria terhormat yang sudah dewasa, itu saja.

        Dan agenda yang direncanakan; main poker, yang satu ini jelas-jelas direncanakan. Inilah arena dimana para pemuja wanita melakukan aksinya, si pinky dan si centil. Lagi-lagi aku tak ikutan, tanpa taruhan itu bukanlah permainan pria dewasa. Selain itu, ada juga permainan “menirukan teman”. peraturannya begini ; kertas kecil diplintir dengan nama masing-masing teman angkatan. Tiap orang mendapatkan giliran untuk mengambil kertas itu. yang sedang mendapatkan giliran harus menirukan ciri khas dari nama(orang) yang tertulis di kertas yang sudah diambilnya secara acak, teman-teman yang lain berusaha menebak itu siapa. Permainan sederhana tapi seru. Apalagi saat kami bersama-sama bergoyang pinggul ketika menirukan ciri hasnya the king of jedding, selain julukan itu, sangat mungkin jika dia juga mendapat gelar si bokong pedas, hot men. Meskipun ada juga temen-si pendiam- yang masih malu-malu dan perlu diseret saat maju ke depan.

Ok, aku sendiri ‘the snow cold’-julukan yang beralasan, indah dan dingin seperti salju, itulah aku- ternyata melakukan agenda sendirian yang tidak direncakan. Itu sungguh agenda yang patut di puja, Aku terjun bebas dari atas jembatan, amazing spiderman. Aku tak tau tingginya berapa. Itu adalah waktu terlama aku berada di udara, malah saat berada di udara aku sempat berpikir “wah, kenapa aku masih belum sampai ke bawah juga”. Menarik. Menurut psikoanalisisnya Freud, aku pasti dianggap melakukan perbuatan itu karena kondisiku sudah tak lagi mampu menahan tekanan kekerenanku, kebutuhan orang lain terhadapku dan sederet stress yang diderita oleh para idola pada umumnya. hmm, masuk akal. kalau menurut Allan + Barbara Pease, itu terjadi karena memang susunan otak biologisku sebagai laki-laki. Ada kecendrungan untuk melakukan hal-hal mengagumkan semacam itu. hmm, hmm.

Menggunakan teori yang manapun tak masalah bagiku, meskipun saat jatuh aku seperti orang kebingungan karena rencana pendaratanku yang mulus gagal. Rencananya aku akan roll depan seperti master bela diri handal ketika mendarat, tapi aku tidak mampu mengendalikan dengan baik momentumku menyentuh pasir, sehingga sesaat setelah kakiku menyentuh pasir aku tejatuh kebelakang dengan pantat di bawah. Ini dikarenakan pasir memang bukan pijakan yang bagus, apalagi untuk jatuh bebas seperti itu. Alasan yang logis. Kalau saja itu tanah biasa, aku pasti sudah pecah berantakan seperti di film kartun.

yah, keselamatan yang patut disyukuri, tanpa kehilangan rasa banggaku  dan membuatku teringat waktu kecil, dulu, aku pernah melakukan hal yang sama dengan bergelantugan di atas pohon, mirip tarzan, berayun-ayun kemudian meloncat ke bawah. Mengakibatkanku cedera dua kali, yang pertama, sikut kiriku geser- terjadi saat masih belum sekolah- dan yang ke-2, tangan kananku patah, di pertengahan pada tulang asta dan kering, kejadian yang ke-2 itu membuatku takjub. Sambil menahan perih, aku membalikkan tanganku berkali-kali. Eureka! Tanganku yang mulai dari tempatnya patah sampai telapak tanganku tidak ikut berbalik, penemuan yang sungguh menakjubkan. Itu terjadi ketika aku kelas 2 madrasah.
Bersambung...

Nb ; sepertinya sudah jelas jika yang mendomisi isi cerita dan nama julukannya adalah temen-temen cow’(tentu saja yang mendominasi adalah diriku). Memang disengaja, tapi ini tak ada hubungannya dengan genderis. Hanya saja mengantisipasi ‘penyalah artian’ jika aku membuat isi cerita ataupun lelucon tentang yang cew’, Karena penyalah artian semacam itu telah sering terjadi, dikarenakan kecendrungan menangkap dan cara berpikir masing-masing gender memang berbeda. Jadi, Jika ada dari kalian yang membuat cerita yang berbeda, apalagi dari yang cew’, aku akan meluangkan sedikit waktuku yang sibuk ini.


No comments:

Dimensi Tak Hingga © 2014