Ahir-ahir ini
sulit bener tidur awal. Kalau mau
sedikit di analisa, mungkin karena siangnya aku sudah ngambil jatah tidur, bisa
dibilang pola tidurku sekarang memang sudah tak teratur. Masih mending dulu
waktu awal-awal kuliah, siangnya dapet jatah tidur- di dalam kelas-, malamnya masih bisa tidur awal. Mantap. Dan Juga,
karena pola dan asupan makanku kurang sehat, hmm. semuanya berimbas pada reaksi
kimia di dalam tubuhku. Proses penyampaian
pesan dari otak ke seluruh tubuhku-ataupun
sebaliknya- jadi kacau balau, harusnya malam adalah waktu untuk istirahat,
tubuh dan otakku malah dapet pesan kalau aku harus melakukan seluruh aktivitas
di malam hari. maka dengan senang hati-karena
terpaksa-, aku sebagai pribadi yang tidak suka men-judge, ku terima saja
permintaan untuk terjaga. Jadi, kalau suatu waktu nanti tatapan mataku tambah
sendu dan makin mempesona. Maaf, Aku benar-benar tak bermaksud begitu.
It’s ok.
Meskipun malam, Ini adalah waktu. Setidaknya aku harus melakukan suatu yang
berguna-ketimbang dihabiskan hanya untuk
menghayal-. Sudahlah, sekalian aja tidak tidur, ku buat secangkir kopi.
Posisi sudah nyaman, selanjutnya ku buka
file di folder TA. oh kawan, folder ini aku benar-benar tak mengaharapkannya
ada di liburan seperti ini. Isinya di dalam bermacam-macam, mulai dari fluida-boger fluid, newtonian fluid-, pewarnaan
graph-yang ada materi untuk mengerjakan
sudoku, cara lain jika nanti aku mengisi sudoku, tak harus menganalisa yang
menghabiskan bermenit-menit-, kendali optimal-sangat menarik, aku bisa menjadi sniper handal jika bisa menerapkannya
dengan baik- dan yang ini adalah menjadi consern ku untuk pengerjaan TA-masih bimbang sebenarnya-; algoritma
genetika, Ku baca filenya.
Tapi di
lembar-lembar awal aku sudah sedikit putus asa. Algoritmanya di dasari dari
teori darwin tentang seleksi alam, Individu yang dianggap bagus-lah yang mampu bertahan. Aku tak perlu menjelaskan semua
teori-stepstep algoritma genetikanya seperti apa, karena yang menjadi
pembahasanku hanya di kata fitness ; nilai yang menentukan bagus atau tidaknya
suatu individu. Proses seleksi dimulai dari sini, probalitas dari sebuah
individu untuk bisa bertahan dan menghasilkan keterununan(crossover) di tentukan dari fitnees, nilai objektif(bukan
subjektif) dirinya terhadap nilai objektif individu lainnya. Jadi kita bisa
katakan bahwa individu terjebak dalam suatu sistem.
Contoh kasus.
Dalam sistem perkuliahan ; individu yang tak bisa menangkap pelajaran,
pemalas, tidak mengerjakan tugas, dll-yang
berhubungan dengan perkuliahan-,
fitnessnya tidak baik dalam perkuliahan-meskipun mungkin punya kemampun yang bagus di luar itu-, jadi punya
probalitas yang kecil untuk bisa tetap bertahan di perkuliahan. Makanya ku
katakan individu itu terjebak dalam sistem, karena individu itu harus punya
fitness yang baik untuk bertahan dalam sistem. Dan ini terjadi dalam seluruh
jenjang kehidupan, organisasi, masyarakat, kantor dsbg.
Dengan
ekstrem, Satu jalur dengan aliran filsafat strukturalisme. Individu hanyalah
tuntutan dari sistem, tak ada “aku” dan “kebebasan” untuk memilih, yang ada
hanyalah pemenuhan terhadap permintaan sistem. Individu hanyalah budak sistem.
Positifnya,
pemikiran seperti itu sangat realistis. Kalau ingin bertahan-dan sukses- di sistem perkuliahan-misalnya- maka harus pinter, rajin, dll-fitnessnya bagus. Tapi tentu saja kita
tak bisa membenarkan pemikiran seperti itu secara sepihak. Dengan memikirkan
bahwa kita “ada” secara individu, lahir sebagai diri sendiri sudah membuktikan
kita adalah individu yang berdiri sendiri. Meskipun kita hidup dalam sistem,
kita punya kebebasan untuk menentukan pilihan-kita bisa memilih akan belajar apa tidak, mengerjakan tugas apa tidak,
memilih antara mau nilai E apa A. Hahaha-. Jadi selain punya nilai objektif
kita juga punya nilai subjektif(yang
tidak terjerat oleh sistem). Dan Jangan
salah paham, Ini bukan pembelaan karena di perkuliahan aku kacau balau.
Ckakakaka.
Sebuah
pelajaran yang sangat berharga-terlebih
untukku-. selain kita harus menghargai nilai subjektif di dalam diri kita,
kita harus relisitis bahwa kita hidup selalu berada dalam sistem, selalu bersinggungan
dengan orang lain. Mempersiapkan diri sendiri, menentukan apa yang harus
dilakukan, tidak kekanak-kanakan, tidak hanya mementingkan diri sendiri, tidak bertindak
semaunya, karena mau tak mau kita harus mengakuinya; Bahwa takdir kita bukan
hanya milik sendiri, hidup kita juga terbagi-bagi untuk kehidupan seluruh
semesta, untuk setiap kewajiban-kewajiban yang harus kita lakukan. hmm, hmm,
hmm. Secara teori seperti itu, tapi ntah nanti di laksanakan apa tidak.
Kesadaran itu
sulit sekali muncul, tapi dengan sangat mudah tenggelam. Maka biarkan seluruh
tubuh merasakannya, meresap kesetiap pori, dan membius diri meskipun hanya
sejenak, membiarkan sadar dan bawah alam sadar saling berbagi . Lagi-lagi,
secara teori seperti itu.
Nb; dengan ini saya memberanikan
diri bahwa malam hari adalah waktunya bangun dan siang hari untuk tidur.
4 comments:
ron facebookmu kok lenyap ya?
iya ni kebo. aku diactivekan.. di fb kerjaany cumn main kuis aja... ckakakaka...
jiahh kupu-kupu malam
^ ciee borneo perhatian ke khoiron ciee ciee
Post a Comment