Apa itu Dopamin?
Dopamin adalah hormon dan neurotransmitter. Meskipun
jumlah Dopaminergic neurons terbilang
sedikit jika dibandingkan dengan yang lain – totalny kira-kira 400,000 didalam
otak- tapi dopamin memainkan peranan yang sangat penting didalam otak maupun
tubuh. Di dalam otak dopamin berperan sangat penting dalam kontrol motorik,
motifasi, arousal, kemampuan kognitif
dan reward, begitu juga perannya
dalam fungsi yang lebih rendah seperti kepuasan seksual, dll.
Ada 7 tempat Dopaminergic
neurons di dalam otak, tapi disini akan dibatasi hanya pada dua tempat
~hanya yang berhubungan dengan bahasan pornography~ yaitu di Substantia Nigra
dan Ventral Tegmental Area.
Gambar
A.
Subtansia Nigra dan Kontrol motorik
Substantia
Nigra merupakan komponen dari basal ganglia. Penjelasan yang tepat
untuk peran dopamin di daerah ini masih belum ada, tapi satu kalimat yang
populer adalah sebagai “Response
Selection”. Teorinya adalah ketika
orang atau hewan dihadapakan pada sebuah situasi dengan beberapa pilihan aksi,
aktifitas basal ganglia yang akan menentukan aksi mana yang akan diksekusi. Seperti gambar disamping, ketika ada pembullyan dan pilihannya aksinya
ada tiga macam. Basal gangglia yang menentukan aksi mana yang akan diekskusi. Tapi
peran disini hanya terbatas sebagai inisiai, bukan detail bagaimana aksi
tersebut akan dilakukan.
Dopamin diperkirakan mengatur response
selection dalam dua cara
1.
Effort Thereshold:
dopamin desini
berpereran sebagai takaran seberapa banyak usaha yang dibutuhkan untuk memicu
sebuah kebiasaan (aksi) tertentu. Semakin tinggi aktivitas dopamin pada sebuah
kebiasaan, maka semakin mudah kebiasan tersebut akan diekskusi.
2.
“Teaching” Signal:
ketika respon motorik setelahnya diikuti aktifitas
dopamin yang tinggi, maka basal ganglia diubah sehingga dalam kondisi yang
mirip, respon (aksi) tersebut akan lebih mudah dipicu. Cara ini merupakan salah satu bentuk peran dopamin
dalam reward sistem ~akan dijelaskan dibawah.
B.
Ventral Tegmental Area (VTA)
Dopamin di dalam ventral tegmental area diproyeksikan ke
banyak tempat, tapi proyeksi terbesar adalah ke nucleus accumbens dan prefrontal
cortex, ini otomatis, artinya area-area tersebut
‘pasti’ akan menerima dopamin dari aktivitas VTA. Peran dopamin
dalam area ini dibagi menjadi dua peran besar, yaitu Reward dan kemampuan
kognitif
1.
Reward
Reward adalah pembangkit
rangsangan yang diberikan kepada manusia atau hewan untuk mengubah
kebiasaannya. Reward biasanya bertindak sebagai penguat (reinforcement),
membuat kebiasan (aksi) tersebut kemungkinan terjadinya di masa datang lebih besar. “kita
akan melakukan seseuatu untuk mendapatkannya, seeking”. Reward biasanya diberikan setelah melakukan hubungan
intim, makan, dll.
Dopamin di VTA sangat
berhubungan erat dengan sistem reward ini, tapi masih dalam perdebatan apakah
dopamin reward itu sendiri atau hanya salah satu bagian dari sistem reward,
tapi ini kita skip saja.
Ada bukti nyata bahwa
dopamin bukan sebagai reward itu sendiri tapi lebih ke reward prediction error. Jadi menurut hipotesis ini, reward yang
diharapkan (seharusnya) tidak akan
menimbulkan peningkatan atau pengurangan aktifitas pelepasan dopamin,
sedangkan reward yang melebihi dari yang diharapkan akan melepaskan dopamin
yang banyak dalam waktu yang singkat, begitu juga sebaliknya. Contoh kasus misalkan; aku jalan-jalan pagi dengan harapan hanya agar
tubuh sehat, tapi tiba-tiba ada cewek cantik menembakku, mata lebar
berkaca-kacanya, bau parfumnya yang mengalahkan bau apek bajuku yang sudah satu
minggu tidak dicuci, Ini benar-benar diluar skenario. Jadi apa yang terjadi
dengan pelepasan dopaminku? Sangat jelas, pelepasan dopaminku jauh dibawah
kadar biasanya. sial, cewek ini ganggu jalan-jalan pagi aja. :3
2.
Kemampuan Kognitif
Peran dopamin disini
merupakan proyeksinya ke daerah prefrontal cortex, tapi jika pelepasasn dopamin terlalu banyak atau terlalu sedikit, ini akan membuat kemampuan cognitif
rusak.
/* Sumber utama adalah wiki.. wkwkwkwk
No comments:
Post a Comment